Selasa, 20 November 2012

Dua Kapal Perang Malaysia Tiba di Tanjung Priok


Dua kapal perang milik Tentara Laut Diraja Malaysia (TLDM) yaitu KD Mahawangsa-1504 dan KD Selangor-176 merapat di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin, 19 November. Kedatanga
n kedua kapal perang TLDM tersebut dalam rangka mengikuti latihan bersama antara Malaysia dan Indonesia dengan melibatkan Angkatan Laut masing-masing negara dengan sandi Latihan Bersama (Latma) Malindo Jaya 22AB/12.

Kedua kapal perang TDLM tersebut berjenis pendukung dan patroli lepas pantai milik TLDM yang nantinya akan bergabung dengan kapal perang milik TNI Angkatan Laut yaitu di bawah jajaran Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar) yakni KRI Lemadang-632 dan KRI Clurit-641 dalam Latma Malindo Jaya 22AB/12. KRI Lemadang-632 jenis FPB 57 dan KRI Clurit-64 jenis Kapal Cepat Rudal (KCR) sehari-harinya berada dibawah pembinaan Satuan Kapal Cepat (Satkat) Koarmabar.

Kapal-kapal perang kedua negara tersebut akan mengadakan latihan bersama selama empat hari di Perairan Teluk Jakarta dan Laut Jawa untuk meningkatkan profesionalisme masing-masing angkatan laut dalam penanganan tindak pidana yang terjadi di laut masing-masing negara di Selat Malaka.

Kedatangan kedua kapal perang TLDM tersebut disambut Komandan Satuan Kapal Cepat (Dansatkat) Koarmabar Kolonel Laut (P) David Santoso selaku Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) Latihan bersama Malindo Jaya 22AB/12.


Tentang Latma Malindo Jaya 22AB/12
Latma Malindo Jaya 22AB/12 adalah bentuk latihan bersama antara TNI Angkatan Laut (TNI AL) dan Tentara Laut Diraja Malaysia (TLDM) dalam rangka peningkatan kerja sama dan hubungan bilateral kedua negara, khususnya dalam kemampuan operasi dan kesiapan unsur-unsur TNI AL dan TLDM untuk menghadapi ancaman di laut.

Latihan bersama ini dimaksudkan untuk meningkatkan profesionalisme Angkatan Laut kedua negara, sekaligus juga digunakan sebagai tolak ukur kemampuan masing-masing Angkatan Laut terutama dalam bidang operasional dan penyesuaian terhadap perkembangan teknologi baik dalam bidang persenjataan maupun piranti lunak pendukung latihan. Selain itu sebagai salah satu upaya untuk menyamakan persepsi dan tidakan dalam penanganan tindak kejahatan di laut khususnya yang terjadi di wilayah perairan masing-masing negara di Selat Malaka.

Dalam latihan bersama antara TNI AL dan TLDM tersebut akan dilatihkan beberapa materi diantaranya kemampuan mengaplikasikan dan mengembangkan dokrin, taktik dan prosedur operasi laut bersama khususnya prosedur pemeriksaan (boarding party) serta komando pengendali dan kerja sama secara teknis antar unsur TNI AL dan TLDM.

Latma Malindo Jaya 22AB/12 akan dilaksanakan mulai tanggal 19 sampai dengan 26 November 2012 di Jakarta, yang tahap pelaksanaannya dibagi menjadi tiga tahap yaitu tahap latihanan di pangkalan, tahap manuver laut dan tahap pengakhiran. Tahap pangkalan meliputi kegiatan serimonial yaitu upacara pembukaan, kunjungan kehormatan (courtesy call) dan resepsi, sedangkan kegiatan latihan melliputi pertukaran materi keangkatanlautan, paparan OCS, diskusi dan Table Top Game (TTG), latihan bersama antara Satuan Komando pasukan Katak (Satkopaska) TNI AL dengan Pasukan khas laut (Paskal) TLDM serta kegiatan olah raga bersama.

Koarmabar, artileri

Inilah Kecanggihan Roket Palestina


REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Para pejuang Palestina telah berhasil meningkatkan kualitas dan kuantitas roket-roket yang mereka gunakan menyerang Israel, khususnya dalam konflik di Jalur Gaza dalam sepe
kan terakhir.

"Para pejuang Palestina menjanjikan kejutan bagi Israel jika mereka terus ngotot menyerang Gaza," kata koresponden Kantor Berita Mi'raj (MINA) di Gaza merujuk kepada kemampuan para pejuang Palestina di Gaza dalam membuat dan menggunakan roket-roket buatan mereka menyerang Israel.

Kualitas roket yang ditembakkan pejuang Palestina dapat dilihat kemampuan menjatuhkan dua pesawat mata-mata tanpa awak, jet tempur canggih jenis F-16 dan helikopter tempur Apache milik Israel dalam sepekan terakhir. Roket-roket tersebut mereka namai GRAD, M-75, M-107, Cornait dan Fajar 5 berjarak tempuh 80 km yang digunakan menyerang Tel Aviv.

Jarak jangkauan yang sudah bisa mencapai Tel Aviv, ibu kota Israel, membuat sirine bahaya di kota tersebut menyala setelah 20 tahun tidak pernah menyala karena serangan dari Gaza. Juga bisa digunakan untuk menyerang kapal-kapal AL Israel di Laut Gaza.

Para Pejuang Palestina saat ini juga bertambah mahir dalam menyembunyikan roket-roket yang siap tembak tersebut. Mereka menyimpan roket dengan penuh seksama untuk bisa ditembakkan langsung ke pihak musuh tanpa bisa dilacak oleh radar Israel.

Dengan kemajuan besar ini, Israel mengalami kesulitan dalam melacak posisi penempatan roket-roket tersebut sehingga kerap menembaki lahan-lahan kosong yang mereka perkirakan sebagai lokasi penyimpanan roket.

Sayap militer Hamas, Brigade Izzuddin Al-Qassam telah menyatakan mereka menembakkan sedikitnya 1000 roket berbagai jenis ke berbagai sasaran di Israel. Sejumlah 192 di antaranya pada hari Senin.

Warga AS Dukung Serangan Israel


REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Mayoritas masyarakat Amerika Serikat (AS) mendukung serangan Pillar of Defense yang digencarkan Zinonis Israel terhadap Gaza, Palestina, berdasarkan hasil survei yang di
lakukan Kantor berita CNN bersama lembaga survei ORC Internasional.

1000 responden dalam polling di AS menunjukkan, 57 persen diantaranya setuju dengan invansi militer Negara Yahudi tersebut ke Gaza. Mereka menilai benar tindakan tersebut harus dilakukan untuk memberangus peran Hamas dengan roket-roketnya.

Sementara 25 persen responden mengatakan serangan terhadap wilayah Palestina itu tidak patut didukung. Responden memberikan nilai tidak benar atas invansi sepihak dan tak berimbang tersebut. Sedangkan sisanya punya jawaban lain.

Manajer polling CNN/ORC, Keating Holland mengatakan hampir tiga per empat responden dari 57 persen tersebut adalah pemilih Partai Republik dalam pemilihan kemarin. Sementara empat dari sepuluh responden lainnya adalah pemilih Partai Demokrat.

Hollande juga mencatat kebanyakan pendukung adalah laki-laki. Tidak disebutkan berapa persentase dukungan, namun dia menambahkan rata-rata responden muda memiliki kecenderungan menyelesaikan urusan dengan operasi militer.

"Ini satu hal yang baru,'' Hollande menyimpulkan demikian, seperti dilansir CNN News, Senin (19/11).

Mencoba membandingkan dengan operasi zionisme pada 2009 lalu, CNN/ORC memberikan pertanyaan serupa mengenai operasi Cast Lead yang dilakukan Zionis Israel di wilayah yang sama pada 2009 silam.

Sebanyak 18 responden mengaku tidak memiliki pendapat atas tewasnya 1400 warga Palestina dalam operasi tersebut. Hanya enam persen yang memberikan pendapat mengenai nasib warga yang diisolasi paksa tersebut.

CNN melansir saat operasi Cast Lead berlangsung, sekira 63 persen warga AS (dengan jumlah responden sama) mendukung Zionis Israel. Sementara tercatat 31 persen warga adikuasa saat itu mengatakan operasi tersebut dapat dibenarkan.



Agresi Militer Israel, Lebih dari 100 Orang Tewas

REPUBLIKA.CO.ID, KOTA GAZA -- Serangan udara Israel ke Gaza tengah, Senin waktu setempat, menewaskan dua orang Palestina. Sehingga jumlah kematian dalam kekerasan enam hari oleh Israel telah melampaui 100 orang.

"Dua orang yang mati syahid dalam serangan baru Israel di daerah sebelah timur (kamp pengungsi) al-Bureij dibawa ke rumah sakit al-Aqsa di Deir al-Balah," kata dinas pelayanan darurat dalam sebuah pernyataan.

Dengan kematian kedua orang itu, jumlah korban tewas di Gaza mencapai 101. Kedua orang itu tewas pada waktu yang hampir bersamaan dengan penyerangan pusat media menara Shuruq.

Sumber-sumber Jihad Islam menyebut korban tewas sebagai Ramez Harb, seorang komandan senior sayap bersenjata kelompok itu, Brigade Al-Quds.

Di tempat lain, dua orang tewas dalam pemboman terhadap kamp pengungsi Nusseirat di Gaza tengah, kata beberapa petugas medis, dan satu orang Palestina lagi tewas di sebelah timur Nusseirat dalam serangan terpisah.

Belum ada pernyataan resmi mengenai jati diri korban-korban lain.

Netanyahu Panggil Menterinya Bahas Gencatan Senjata

REPUBLIKA.CO.ID, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dikabarkan tengah menggodok rencana gencatan senjata dengan Hamas.

Media-media Israel, seperti dikutip dari Press TV, Selasa (20/11) menyatakan, Netanyahu telah mengadakan diskusi dengan menteri-menterinya atas usulan Mesir untuk gencatan senjata di Jalur Gaza di mana korban terus berjatuhan.

Memasuki hari keenam serangan, jumlah korban tewas di pihak Palestina telah lebih dari 100 orang.

"Dua orang yang mati syahid dalam serangan baru Israel di daerah sebelah timur (kamp pengungsi) al-Bureij dibawa ke rumah sakit al-Aqsa di Deir al-Balah," kata dinas pelayanan darurat dalam sebuah pernyataan Senin waktu setempat.

Dengan kematian kedua orang itu, jumlah korban tewas di Gaza mencapai 101. Kedua orang itu tewas pada waktu yang hampir bersamaan dengan penyerangan pusat media menara Shuruq.

Sumber-sumber Jihad Islam menyebut korban tewas sebagai Ramez Harb, seorang komandan senior sayap bersenjata kelompok itu, Brigade Al-Quds.

Di tempat lain, dua orang tewas dalam pemboman terhadap kamp pengungsi Nusseirat di Gaza tengah, kata beberapa petugas medis, dan satu orang Palestina lagi tewas di sebelah timur Nusseirat dalam serangan terpisah.

Belum ada pernyataan resmi mengenai jati diri korban-korban lain.



Roket Pejuang Palestina Kembali Hantam Kawasan Israel

REPUBLIKA.CO.ID, Sayap militer Jihad Islam, Palestina, beberapa saat lagi akan menayangkan video penembakkan roket Fajr 3 produk Iran ke sejumlah distrik Israel.

Brigade al-Quds, sayap militer Jihad Islam mengumumkan telah menembakkan roket Fajr 3 ke distrik Bat Yam di wilayah pendudukan, demikian dilaporkan Fars News mengutip TV al-Manar.

Sayap militer Jihad Islam itu mengaku akan segera mempublikasikan rincian berita ini.

Tidak lama lagi Brigade al-Quds akan mempublikasikan tayangan video penembakan roket Fajr 3 ke distrik-distrik dekat Tel Aviv tersebut. Distrik Bat Yam terletak tidak jauh dari Iron Dome kelima Israel.

"Israel Harus Hancurkan Gaza, seperti AS Hancurkan Jepang"


TEL AVIV - Sikap bermusuhan terhadap Palestina ditunjukkan oleh putera dari Mantan Perdana Menteri Israel Ariel Sharon, Gilad Sharon. Komentarnya pada Suratkabar Jerusalem P
ost, menunjukkan keinginannya untuk menghancurkan Gaza.

"Kita (Israel) harus menghancurkan seluruh wilayah Gaza. Meratakan (dengan tanah) seluruh Gaza. Amerika tidak hanya berhenti dengan Hiroshima, ketika Jepang tidak menyerah dengan cepat (dalam Perang Dunia II), jadi mereka menghancurkan Nagasaki juga," ujar Gilad Sharon dalam sebuah artikel di Jerusalem Post, seperti dikutip Newstateman.com, Senin (19/11/2012).

Bukan hanya Gilad Sharon saja yang membandingkan Gaza dengan Jepang. Menteri Luar Negeri Israel dan pimpinan Partai ultra-nasionalis Yisrael Beiteinu, mengatakan hal serupa ketika Israel melancarkan serangan ke Gaza pada 2009 silam. Mereka menilai Israel harus menghancurkan Hamas seperti AS menghancurkan Jepang di Perang Dunia II, dengan itu Israel tidak dipusingkan dengan pendudukan.

Pada Perang Dunia II, bom atom AS menghancurkan Hiroshima dan Nagasaki yang membuat AS menghindari masalah pendudukan wilayah. Apakah Israel mempertimbangkan pemecahan serupa? Sepertinya memang tidak terbesit di pikiran sama sekali, tetapi Perdana Menteri Turkip Recep Tayyip Erdogan mengungkapkan pada Oktober 2009, bahwa Menlu Lieberman pernah mengancam menggunakan senjata nuklir terhadap Gaza.

Pikiran picik dari mereka yang memimpin Israel juga ditunjukan oleh Wakil Perdana Menteri Eli Yishai. Pekan lalu, Yishai mengemukakan solusi mengerikan mengenai pemecahan masalah Gaza.

"Tujuan dari operasi ini adalah mengembalikan Gaza ke zaman pertengahan. Hanya dengan itu, Israel bisa tenang selama 40 tahun," tutur Yishai, seperti dikutip dari Jerusalem Post.

Memasuki hari keenam serangan Israel ke Gaza, dilaporkan warga Palestina yang tewas sudah mencapai 91 jiwa. Menurut pihak Kementerian Kesehatan Gaza, ratusan warga lainnya dilaporkan terluka dalam serangan ini.
(okezone)

Iran: Warga Palestina di Gaza Harus Dipersenjatai


TEHERAN - Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan, warga Palestina di Jalur Gaza harus dilengkapi dengan senjata untuk mempertahankan diri dari serangan Israel. Namun Iran tidak berk
omentar mengenai laporan keberadaan senjatanya di Gaza.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Ramin Mehmanparast menolak untuk berkomentar mengenai tuduhan Israel tentang pengiriman senjata di Jalur Gaza. Selama ini, rumor mengenai keberadaan senjata Negeri Persia tengah mewarnai kisruh konflik Israel dan Palestina.

Beberapa hari yang lalu, Parlemen Iran juga menepis laporan mengenai keberadaan misil Fajr-5 buatan negaranya di Gaza. Meski demikian, kelompok Jihad Islam mengklaim, mereka sudah menembakkan misil tersebut dan misil itu berhasil melesat hingga ke Kota Tel Aviv.

Iran sendiri merupakan pendukung bagi kelompok pejuang Hamas dan Jihad Islam di Gaza. Pada kesempatan yang sama, Mehmanparast menegaskan bahwa, Negeri Yahudi patut diadili atas kejahatan perangnya terhadap warga Palestina. Demikian, diberitakan Associated Press, Selasa (20/11/2012).

Israel pun kesal dengan sikap Iran dan menuduh Negeri Persia itu menghasut warga Palestina untuk menyerang Israel. Meski demikian, Israel sama sekali tidak berkeinginan untuk berperang dengan Iran.

"Iran sangat menyebalkan. Mereka mencoba untuk menghasut Hamas melanjutkan penembakkan dan pengeboman. Mereka ingin mengirimkan Hamas persenjataan. Mereka bertindak di luar akal sehat," ujar Presiden Israel Shimon Peres.
(okezone)

Hamas Diberi Waktu 36 Jam untuk Hentikan Serangan Roket


TEL AVIV - Pemerintah Israel memperingatkan kelompok Hamas untuk menghentikan serangan roket mereka. Israel memberikan waktu 36 jam atau akan melancarkan serangan lebih besar k
e Perbatasan Gaza.

"Kondisi saat ini ada di persimpangan jalan. Entah kita bisa tetap tenang atau memperluas operasi, termasuk mengambil keputusan militer yang lebih luas (serangan darat)," ucap Menteri Keuangan Israel Yuval Steinitz, seperti dikutip AFP, Senin (19/11/2012).

Israel turut memberikan syarat agar gencatan senjata disepakati. Mereka mendesak agar Hamas berhenti menembakan roket ke dalam wilayah Israel selama beberapa tahun. Namun tidak dijelaskan jangka waktu yang diminta oleh Negara Yahudi tersebut.

Selain itu, Israel juga meminta agar Hamas tidak lagi menyelundupkan senjata ke wilayah gaza. Syarat-syarat ini adalah bagian dari enam proposal yang diminta oleh Israel dalam negosiasi dengan Hamas di Kairo, Mesir saat ini.

Sebagai tambahan, Israel juga diperbolehkan untuk memburu kelompok yang melakukan serangan roket ke dalam wilayah Gaza. Hal ini bisa dilakukan bila memang mereka mendapatkan informasi mengenai pelaku serangan tersebut.

Namun petinggi Hamas Moussa Abu Marzuk menegaskan, pihaknya tidak akan menerima pembentukan "sabuk keamanan" di wilayah timur Gaza. Sebelumnya Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memperingatkan pihaknya akan memperluas langkah operasinya.

Hal ini termasuk mengerahkan 75.000 pasukan cadangan. Netanyahu sudah mempersiapkan penambahan tersebut dan membuka kemungkinan dilakukannya serangan darat dari Israel ke Gaza.

Pembicaraan gencatan direncanakan akan dilakukan sepenuhnya di mesir. Perdana Menteri Turki dan Emir Qatar akan berada di Kairo, bersama dengan perwakilan Israel dan perwakilan dari kelompok pejuang Hamas dalam melakukan negosiasi gencatan senjata ini.



Hamas: Gencatan Senjata Adalah Eksperimen Israel!

GAZA - Pejabat senior Hamas Salah al-Bardawil mengatakan, sayap militer Hamas memiliki persenjataan yang sanggup menangkal serangan darat Israel. Hamas pun memandang proses gencatan senjata sebagai sebuah eksperimen dari Israel.

"Musuh kami harus sadar akan fakta bahwa, kami sudah sangat berpengalaman dan kami akan terkejut bila menyaksikan babak selanjutnya dari krisis ini, sama seperti babak awal yang kami hadapi," ujar Bardawil yang menyinggung isu gencatan senjata, seperti dikutip Ynet, Selasa (20/11/2012).

Bardawil turut memandang gencatan senjata itu bak balon yang digunakan untuk memprediksikan cuaca. Pemimpin Hamas Khaled Meshal juga menyebut ancaman serangan darat Israel sebagai gertak sambal.

Bersamaan dengan itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu langsung menolak usulan gencatan senjata yang diprakarsai Prancis dan Qatar. Netanyahu berpendapat, gencatan senjata itu tidak akan menjadi jaminan akan berhentinya serangan Hamas ke Israel.

"Israel tidak tertarik dengan keterlibatan Prancis dan Qatar karena saya tidak mau merusak mediasi yang dilakukan Mesir," ujar Netanyahu.

Sejauh ini, Presiden Mesir Mohamed Mursi memperingatkan Israel bahwa, serangan darat akan memunculkan konsekuensi negatif. Meshal pun menegaskan kembali, siapapun yang memulai perang ini, perang harus segera dihentikan. Meshal dan Pimpinan Jihad Islam Ramadan Abdullah Shalah pun siap bertemu untuk menyepakati gencatan senjata.

Desakan gencatan senjata juga muncul dari Sekretaris Jendral Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Ban Ki Moon, menjelang kedatangan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Hillary Clinton ke Timur Tengah. Ban dan Clinton akan mengunjungi Israel guna mendukung proses gencatan senjata, namun mereka tidak mengunjungi Gaza.
(okezone)

Israel Desak Korsel Beli Iron Dome


SEOUL - Israel berniat untuk menjual sistem pertahanan anti-misil Iron Dome ke Korea Selatan (Korsel). Seperti diketahui, sistem pertahanan misil itu sudah menghancurkan serangan-serangan roket yan
g muncul dari Jalur Gaza.

Dalam perundingannya dengan Korsel, Kementerian pertahanan Israel membeli empat kapal patroli dari Perusahaan Daewoo. Israel juga mengajak Korsel untuk melakukan pembelian sistem pertahanan misil Iron Dome milik Negeri Yahudi. Demikian, seperti diberitakan Chosun, Selasa (20/11/2012).

Iron Dome diprediksi akan menjadi senjata andalan bagi Korsel untuk menangkal serangan artileri dari Korea Utara (Korut). Belakangan ini, Korut juga sempat mengancam akan meluncurkan misil balistik ke Korsel dan Amerika Serikat (AS).

Sejauh ini media Israel melaporkan, Pemerintah Korsel cukup kecewa ketika Industri Kedirgantaraan Korea gagal untuk menjual jet T-50 ke Israel. Negeri Yahudi itu akhirnya memutuskan untuk membeli jet buatan Italia, Alenia Aermacchi.

Rencana pembelian jet T-50 sudah diutarakan oleh Menteri Luar Negeri Israel Avigdor Lieberman pada Maret lalu. AS juga sempat melaporkan bahwa Israel tampaknya membatalkan kesepakatan pembelian jet tempur dari Italia. Meski demikian, Italia sudah membeli perangkat mata-mata dari Israel.

Pada September lalu, Negeri Ginseng itu pun membeli membeli peluncur roket dari Israel seharga USD43 juta atau sekira Rp368 miliar dari Israel untuk menghadapi Korut. Roket milik Israel, 67 Spike NLOS ditempatkan didi Kepulauan Baengnyeong dan Yeonpyeong.



Korsel akan Latihan Militer Dekat Wilayah Korut

SEOUL - Korea Selatan (Korsel) dilaporkan akan melakukan latihan minggu ini di dekat perbatasannya dengan Korea Utara (Korut). Latihan militer tersebut dilakukan untuk memperingati diserangnya Pulau Yeonpyeong oleh militer Korut yang terjadi dua tahun yang lalu.

Pihak Angkatan Laut Korsel menyatakan, akan mencoba beberapa skenario dalam latihan militer tersebut, termasuk didalamnya skenario untuk mempertahankan Pulau Yeonpyong dari serangan pihak Korut.

Pada tahun 2010 pihak korut meluncurkan serangan roket ke Pulau Yeonpyong yang terletak dekat dengan wilayah perairan yang dipersengketakan oleh kedua negara korea tersebut. Pihak Korut saat itu menyatakan melakukan serangan akibat provokasi yang dilakukan oleh pihak Korsel terlebih dahulu.

Dalam serangan itu terdapat empat warga Korsel yang menjadi korban jiwa. Dua korban jiwa berasal dari warga sipil sedangkan 2 lainnya merupakan petugas angkatan laut Korsel.,

“Latihan tersebut dilaksanakan untuk menunjukkan kemampuan militer Korsel untuk menghancurkan Korut apabila negara tersebut kembali melakukan serangan ke wilayah Korsel," ucap salah satu pejabat militer Korsel, seperti dikutip Xinhua, Senin (19/11/2012).

Selama ini pihak Korut tidak mengakui garis perbatasannya dengan Korsel di wilayah perairan utara Semenanjung Korea. Korut menganggap garis perbatasan tersebut dibuat secara sepihak oleh pihak Amerika Serikat dan Korsel. Garis perbatasan itu sendiri dibuat setelah Perang Korea usai pada 1953, ketika semenanjung Korea terbelah menjadi dua negara.
(okezone)

Simon Peres: Hamas Tembakan 1.500 Roket ke Israel


REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Presiden Israel, Simon Peres mengatakan Hamas dan pejuang Palestina sudah menembakan lebih dari 1.500 roket ke wilayah Israel.

Roket-roket itu disebut Peres sukses menghancurkan sekolah dan rumah warga. Meski demikian, Peres mengaku pihaknya siap melakukan gencatan senjata.

"Israel berkomitmen menghentikan serangan roket yang sedang berlangsung. Kami sangat menghargai upaya Anda mengakhiri serangan terhadap warga sipil Israel dan membawa harapan bagi wilayah tersebut," kata Peres seperti dilansir laman Xinhua, Selasa (20/11).

Menteri Luar Negeri Jerman, Guido Westerwelle mengatakan gencatan senjata bisa dicapai dengan satu syarat. "Ada satu syarat utama yakni menghentikan serangan rudal terhadap Israel. Ini merupakan pesan yang jelas dari negara-negara Uni Eropa," kata Westerwelle.

Mesir, kata Westerwelle, juga memainkan peran penting dalam perdamaian antara Israel-Palestina.



Netanyahu Terkejut Kekuatan Palestina

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Kepala Biro Politik Hamas Palestina, Khaled Mashaal, mengatakan Benjamin Netanyahu dan militer Israel sangat terkejut dan terganggu oleh kemampuan militer Palestina setelah memulai agresi terhadap Gaza peka lalu. Mashaal pun menekankan bahwa Palestina siap untuk semua kondisi yang mungkin terjadi.

''Itu kami yang mengejutkan mereka, bukan mereka yang mengejutkan musuh," kata Mashaal dalam sebuah konferensi pers di Kairo, Mesir, Senin.

Mashaal mengatakan Netanyahu berusaha memperbaiki kekuatan penangkal Israel dan menghancurkan prasarana perlawanan Palestina. Namun, Netanyahu gagal melakukannya.

Mashaal menyatakan Palestina siap menghadapi segala kondisi yang mungkin terjadi. Itu termasuk kemungkinan Israel melakukan serangan darat.

"Serangan darat pemerintah Zionis di Gaza tidak tertutup kemungkinannya. Namun, semua pilihan mungkin terjadi dan mujahidin siap menghadapi segala kemungkinan ini," kata Mashaal. "Kami yakin bahwa kami akan memiliki semangat juang tinggi. Semua orang di Gaza adalah satu jiwa dalam satu tubuh."

Masih pentingkah AWACS ...???


Apakah perang udara masa depan yang melibatkan pesawat generasi ke-5 seperti F-22, T-50 PAK FA, J-31 dan F-35 masih memerlukan kehadiran AWACS (radar terbang)?


Jakarta - Dari berbagai sumber USAF diketahui bahwa dengan kecanggihan pesawat generasi kelima maka kebutuhan akan AWACS (Airborne Warning and Control System) lebih kecil. Apalagi sistem perang udara lawan juga dirancang untuk menghancurkan radar terbang lawan. Dalam latihan perang di Nellis AFB yang berlokasi di atas gurun Nevada ditemukan fakta bahwa pesawat AWACS yang ditempatkan ratusan mil di belakang garis pertempuran tidak bisa memberikan gambaran menyeluruh tentang ancaman pesawat lawan sebaik gambaran ancaman udara yang dihasilkan dari sensor pesawat F-22.

Bertempur dengan pesawat generasi keempat masih sangat membutuhkan kehadiran pesawat AWACS untuk mendapatkan informasi “Situation Awareness” (Kewaspadaan Situasi) di atas medan perang. Namun dengan kemajuan sensor pesawat generasi kelima seperti F-22 dan F-35 maka kebutuhan bantuan informasi tersebut sangat berkurang. Memang kehadiran AWACS masih tetap membantu meningkatkan kewaspadaan, namun dalam situasi dimana sistem lawan juga bertambah canggih maka AWACS terkadang tidak bisa tersedia karena terlalu berisiko.

Perbedaan antara bertempur dengan pesawat tempur generasi keempat dengan generasi kelima cukup signifikan. Perbedaan utama adalah pesawat tempur generasi keempat menggunakan sensor yang bermain pada spektrum RF yang berbeda. Penerbang harus berkomunikasi dengan kata (verbal) lewat radio untuk membangun gambaran tiga dimensi tentang situasi di depan pesawat. Selanjutnya penerbang membagi tanggung jawab pada ruang udara tertentu untuk menyaring lawan dan membagi tanggung jawab. Budaya kerja sama dan komunikasi di antara penerbang dan pengendali radar terbentuk disini.

Pesawat generasi keempat memiliki sensor radar warning receiver, jammer, komunikasi data, dan berbagai peralatan independen yang harus dikelola dengan baik dalam sebuah konsep sistem operasi yang membutuhkan kemampuan manajemen tempur penerbang.

Dengan pesawat generasi kelima, penggunaan radar aktif (AESA) dan berbagai sistem independen tersebut sudah menggabungkan semua data situasi udara dalam layar glass cockpit yang mudah dibaca. Penerbang tidak usah terlalu repot dengan manajemen sistem pesawat yang rumit, sistem pesawat sudah membantu menyajikan dalam data yang mudah digunakan.

Pesawat generasi kelima akan menyajikan informasi lengkap tentang kawan dan lawan layaknya tayangan “battle manager” dalam pesawat AWACS dari semua sensor yang ada dalam pesawat, dari pesawat kawan, dari radar bawah, dari radar terbang, dari satelit, dari kapal angkatan laut, dari pasukan darat, dan dari UAV (pesawat nirawak). Penerbang bisa mengatur ritme operasi dengan data yang dibutuhkan sesuai kebutuhan operasi.

© Angkasa, garuda militer

Teknologi Kapal Selam "Siluman" Rusia


Kapal selam lama di upgrade menjadi kapal selam berteknologi canggih.. Adalah Rusia yang telah mengembangkan pembangkit listrik berbahan bakar hidrogen untuk kapal selam yang tidak dapat menggun
akan sumber energi nuklir.

Hal ini jelas akan memberikan keuntungan bagi negara-negara pengguna kapal-kapal selam buatan Rusia seperti Iran. Dengan berbahan bakar hidrogen, kapal selam dapat bertahan lebih lama di laut dan meningkatkan jarak tempuh kapal selam tersebut, dikutip dari laporan G2 Bulletin

Oleh Rusia, dibuatlah sebuah kapal selam khusus untuk menggunakan teknologi ini. Kapal selam Rusia yang baru tersebut dinamai B-90 Sarov, yang berbahan bakar pembangkit listrik hidrogen yang nantinya akan mirip dengan kapal selam U-212 dan U-214 Jerman.

Banyak keuntungan yang diperoleh dengan adanya teknologi ini. Beberapa kapal selam lama Rusia yang bertenaga listrik diesel menggunakan baterai untuk memasok listrik. Bila baterai habis maka harus diisi ulang, kapal selam harus naik ke permukaan dan mesin diesel mulai mengisi ulang baterai. Proses pengisian baterai ini rentan terhadap ancaman musuh. Dengan menggunakan mesin yang berbahan bakar hidrogen, motor listrik disupai dari sel bahan bakar hidrogen.

Mesin kapal selam Rusia yang baru tersebut disebut sebagai "air-independent propulsion," yang mana akan meningkatkan kecepatan kapal selam untuk menyelam , lebih silent (tenang) dan dipastikan bisa bersaing dengan kapal selam milik Jerman, yang beberapa dari kapal selam Jerman juga dimiliki oleh Israel.

Sel bahan bakar adalah perangkat konversi elektrokimia yang menggabungkan hidrogen dan oksigen untuk menghasilkan air, listrik dan panas. Prinsip ini sudah digunakan di beberapa teknologi otomotif dan ruang angkasa.

Dr Edward C. Whitman, editor majalah Undersea Warfare Magazine, melihat penggunaan sel bahan bakar akan semakin meningkat kemampuannya dua hingga tiga kali lipat dalam beberapa tahun kedepan, yang akan memberikan fleksibilitas taktis yang lebih baik karena ukurannya yang kecil dan fitur silent (tenang) yang melekat padanya.

Paradigma dari jenis propulsi kapal selam baru ini akan membawa kita kepada perang bawah laut yang mana kapal selam yang menggunakan teknologi ini akan menjadi ancaman bagi kapal selam konvensional yang bertenaga listrik dan kapal selam nuklir, kata Whitman. Kapal selam dari jenis propulsi berbeda (konvensional dan nuklir) perlu mewaspadaai kapal selam jenis ini dan harus memahami betul kemampuannya di laut.
(artileri)

Iron Dome Israel Vs Roket Al-Qassam Palestina


Dalam perang 33 hari di Lebanon, roket-roket al-Qassam telah memberikan kerugian dan korban yang banyak bagi Israel. Situasi ini memaksa Menteri Peperangan Israel saat itu, Amir Peretz u
ntuk menandatangani kontrak pembuatan serta pembelian sistem anti rudal/perisai rudal dengan perusahaan lokal Rafael. Rafael kemudian bekerjasama dengan perusahaan pertahanan raksasa Amerika Serikat, Lockheed Martin guna menjalankan proyek ini. Program perisai rudal Iron Dome selesai di tahun 2011 dan kemudian diserahkan kepada militer Israel.

Pasca kekalahan memalukan Israel dari Hizbullah di perang 33 hari di Lebanon, Tel Aviv semakin merasa membutuhkan sistem anti roket dan rudal untuk menghadang roket yang ditembakkan dari luar ke arah Palestina pendudukan. Setelah sekian tahun, akhirnya Israel menggunakan sistem Iron anti rudal Dome.

Namun, kenyataan tidak sesuai dengan yang diharapkan. Perisai rudal Iron Dome Israel dalam beberapa hari terakhir benar-benar terbukti tidak efektif, padahal sistem rudal ini sudah menghabiskan dana besar mulai dari pengembangan, produksi, pemasangan, hingga pemeliharaan. Menurut keterangan juru bicara militer Israel, perisai rudal Iron Dome selama tiga hari terakhir hanya berhasil menghancurkan 245 roket dari 900 roket al-Qassam yang diluncurkan oleh pejuang Hamas Palestina. Artinya, sebagian besar roket-roket tersebut berhasil jatuh di wilayah Israel.

Roket-roket Hamas yang menghantam berbagai tempat di Tel Aviv, membuat banyak penduduk Israel terguncang. “Kini tidak ada lagi wilayah Israel yang aman dari serangan roket Hamas, ujar seorang penduduk perempuan di Tel Aviv.

Beberapa roket Hamas menghantam rumah, pekarangan dan mobil di Tel Aviv, yang menyebabkan beberapa penduduk terluka. Kini warga Tel Aviv tidak bisa lagi tidur dengan nyaman, karena setiap beberapa jam ada raungan sirene keras di Tel Aviv, pertanda datangnya serangan roket dan penduduk diminta berlindung. Akibatnya selama tiga hari terakhir penduduk Tel Aviv kurang tidur karena selalu diganggu oleh raungan sirene.

Israel menuding kemajuan kualitas roket Israel tidak terlepas dari transfer teknologi roket Fajr-5 dari Iran. Menurut Israel, komponen-komponen roket itu dikirim ke Sudan lalu ke Mesir, untuk diselundupkan melalui terowongan bawah tanah ke Gaza. Namun militer Iran menolak tudingan transfer teknologi itu. Menurut Iran, Hamas mengembangkan teknologi roket sendiri dan Israel sebaiknya tidak mencari kambing hitam.

Sejumlah analis militer juga menilai Hamas membuat kejutan dalam perang ini karena mampu meluncurkan roket dari bawah tanah yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Hamas juga semakin berkembang dengan memiliki rudal pertahanan udara. Brigade Al-Qassam mengklaim sebuah drone dan F-16 berhasil ditembak jatuh. Mereka pun mempublikasikan dua kartu tanda pengenal tentara Israel yang berhasil ditangkap.


Militer Israel masih tetap memperingatkan warga Palestina pendudukan untuk tidak keluar dari rumah mereka dan jika terpaksa keluar rumah mereka dihimbau untuk secepatnya lari ke tempat perlindungan/persembunyian dalam waktu satu menit.

Sebelum serangan terbaru Israel ke Jalur Gaza, Israel beralasan ketidakefektifan perisai rudal Iron Dome dikarenakan jumlahnya yang sedikit. Setelah sistem anti-rudal ini diperbanyak, banyak gaung pujian akan ketangguhan Irone Dome, namun tidak pernah diperoleh data yang akurat. Kini ketika pelontar perisai rudal Iron Dome diperbanyak hingga 40 persen ternyata sistem ini hanya mampu mengatasi 30 persen roket al-Qassam pejuang Palestina.

Tel Aviv menjadi tempat terakhir yang dilengkapi dengan sistem perisai Iron Dome, namun seperti yang dilaporkan media massa internasional, lima roket al-Qassam akhirnya lolos ke Tel al-Rabi (Tel Aviv). Serangan roket ke Tel Aviv di luar perkiraan para petinggi Israel, namun demikian al-Qassam telah membuktikan bahwa mereka memiliki kemampuan untuk menembakkan roket lebih jauh lagi dari Tel Aviv.

Serangan terbaru Israel ke Jalur Gaza menjadi ujian serius bagi kemampuan perisai rudal Iron Dome yang telah menghabiskan dana jutaan dolar yang sebagian besarnya disuplai oleh Amerika Serikat khususnya pemerintahan Barack Obama. Baru-baru ini Amerika Serikat memberi bantuan sebesar 200 juta dolar kepada Israel untuk meningkatkan kemampuan sistem Iron Dome. Namun hingga kini Iron Dome belum juga menampakkan hasil memuaskan.


Pukulan Bagi Militer Israel
Dikuitp dari Arrahmah, puluhan roket mujahidin Gaza telah menghantam target-target di Tel Aviv, Tel Rabi', Ashkelon, Asdod, Ber Sheba dan wilayah-wilayah penjajah zionis Yahudi lainnya. Media massa Yahudi mengakui sedikitnya 7 warga Yahudi tewas dan puluhan lainnya cedera akibat roket mujahidin.

Di sebuah wilayah Israel Selatan yang berdekatan dengan Jalur Gaza, penduduk dan tentara Israel berlarian saat roket mujahidin menghantam wilayah mereka. Sirene tanda bahaya terdengar keras dan mobil ambulance meraung-raung di jalan raya Sebagian pemukiman warga mengalami kerusakan dan tim pemadam kebakaran bekerja keras untuk mengevakuasi korban.

Kantor berita Sky News pada Kamis (15/11) menampilkan seorang tentara perempuan penjajah zionis Yahudi yang menangis ketakutan di wilayah tersebut. Beberapa wartawan dan seorang tentara wanita lainnya nampak berusaha menenangkannya.


Sekilas Mengenai Perisai Rudal Iron Dome Israel
Pada tahun 2009, Departemen Pertahanan Israel mengumumkan bahwa dalam tes, Iron Dome berhasil mencegat dan menghancurkan target. Pada bulan Mei tahun itu, Panglima Angkatan Udara Ido Nechushtan mengatakan Batalyon 947, yang telah dilengkapi dengan sisterm peluncur rudal Stinger, akan dikonversi dengan sistem Iron Dome. Saat ini unit ini tepat disebut unit Iron Dome.

Tes langsung pertama Iron Dome berlangsung pada bulan April 2011. Di uji coba ini Iron Dome berhasil mencegat serta meledakkan roket yang ditembakkan dari Beersheba. Keberhasilan uji coba ini telah memuaskan para petinggi Israel. Sementara itu, kepuasan mereka telah membuat petinggi Israel ini tak mengacuhkan besarnya anggaran yang harus dikeluarkan.

Untuk peluncuran satu roket Iron Dome dibutuhkan biaya lebih dari 60 ribu dolar. Dengan sistem ini petinggi Tel Aviv telah beranggapan memiliki sistem pertahanan kokoh dalam menghadapi roket-roket pejuang Palestina. Namun dalam prakteknya ternyata Iron Dome bukan hanya tidak memiliki sistem pertahanan sempurna, bahkan data statistik terbaru menunjukkan tingkat keberhasilan sistem ini di bawah 20 persen.

Biaya untuk satu pelontar di sistem Iron Dome sekitar 50 juta dolar dan hingga kini jumlah pelontarnya mencapai lima buah. Rencananya hingga tahun depan jumlah pelontar tersebut bertambah menjadi 13 buah. Roket yang diluncurkan dari Iron Dome seharga 60 ribu dolar.

Berikut kinerja empat tahap dari Iron Dome:

* Pertama roket ditembakkan dari mesin pelontar
* Kedua, roket yang ditembakkan yang dikontrol oleh radar dan informasi radar dikirim ke pusat kontrol.
* Ketiga, informasi yang diterima pusat kontrol diolah dan dikirim ke sistem peluncur roket.
* Di tahap keempat, roket akan menuju target sesuai dengan data yang diterima.



Jet Israel Menjadi Sasaran Empuk Hamas
Media Israel mengakui kekuatan tempur yang kini dimiliki Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) yang menjadikan jet-jet tempur Zionis sasaran roket dari darat ke udaranya.

Kantor berita independen Palestina, Samaa menulis, "Kemarin malam (Senin, 19/11) militer Israel mengaku bahwa sejak awal serangan ke Gaza, jet-jet tempur mereka telah menjadi sasaran 10 unit roket darat-ke-udara milik pejuang Palestina."

Pada saat yang sama militer Israel mengklaim, "Gerakan perlawanan Islam Palestina selama sepekan lalu telah menembakkan 10 roket ke arah jet-jet tempur kami, dan hampir mengenainya."

IRIB Indonesia, artileri dan berbagai sumber

Latma Elang Indopura : 4 Hawk TNI AU Landing di Lombok


Setelah sebelumnya pesawat tempur F-5 Republic of Singapore Air Force (RSAF) mendarat di Bandara Internasional Lombok (BIL), langit Bumi Gora kembali diriuhkan oleh raungan pesa
wat-pesawat tempur, kali ini 4 pesawat Hawk 100/200 dari skadron 1 Lanud Supadio Pontianak bergemuruh di atas langit Bumi Gora.

Keempat pesawat Hawk 100/200 TNI AU dari Skadron 1 itu mendarat untuk pertama kalinya di BIL, tepat pukul 12.45 WITA. Kedatangan rombongan TNI AU ini untuk bergabung dalam latihan bersama (Latma) antara TNI AU dan RSAF yang digelar dari tanggal 12-30 November 2012, Latma ini sudah berjalan sejak 32 tahun silam, dan kali ini Latma bertempat di Bandara Internasional Lombok dengan Lanud Rembiga sebagai pendukung operasinya.

Kedatangan para penerbang tempur TNI AU ini disambut langsung Komandan Lanud Rembiga Letkol Pnb Ridha Hermawan, dengan diiringi kesenian tradisional khas lombok gendang beleq serta gamelan sasak dan juga Putri Dirgantara Lombok.

Digelarnya latihan bersama di Lombok ini juga sebagai peran serta TNI AU dalam hal ini Lanud Rembiga untuk mendukung Program Pemerintah Provinsi NTB Visit Lombok Sumbawa 2012, dengan mendatangkan ratusan peserta latihan dari dalam dan luar negeri.

Dalam latihan bersama antara TNI AU dan RSAF kali ini terdapat dua latihan yaitu Latma Elang Indopura dimana TNI AU melibatkan 4 pesawat Hawk 100/200 dari Skadron 1 Pontianak dan RSAF Melibatkan 6 pesawat F-5 yang sudah datang dari tanggal 12 November di Lombok, selain Latma Elang Indopura rencananya akan digelar pula Latma Camar Indopura dimana melibatkan pesawat-pesawat patroli maritime dari TNI AU dan RSAF.

TNI, artileri

Sodoran Baru dari Industri Pertahanan Nasional


Matra Udara

PT DI selain punya produk baru berupa pesawat angkut medium CN-295, kali ini juga membawa model pesawat CN-235 ASW. Pengalaman engineer PT DI dalam proyek Meltem II di Turki menjadikan pengalaman berharga untuk terus mengembangkan pesawat ASW ini. Meskipun pada bodinya tertulis TNI AL namun tipe inilah yang ditawarkan untuk Filipina lengkap dengan MAD (magnetic anomaly detector) boom di bagian ekor dan torpedo di sayapnya. Adapun yang saat ini dibangun untuk TNI AL sekarang bukan versi ASW namun versi surveillance. PT DI juga siap seandainya TNI AL ingin pesawat ASW dengan platform yang mempunyai jarak jangkau lebih jauh maka PT DI akan mengajukan CN-295 ASW bagi TNI AL.

Persenjataan, Elektonika, dan Instrumentasi


Melalui divisi persenjatannya kita kenal PT DI sebagai pembuat berdasar lisensi atas torpedo kelas berat SUT, jangan kaget bila dalam pameran kali ini PT DI menawarkan 3 torpedo sekaligus : SUT, Seahake Mod4 dan Seaspider yang dibuat oleh Atlas Elektronik (sebelumnya AEG Aktiengesellschaft Marinetechnik beralih menjadi STN-Atlas Elektronik Underwater Technology dan akhirnya menjadi Atlas Elektronik) German.

Seahake Mod4 merupakan varian akhir dari SUT yang lisensinya diperoleh PT DI pada tahun 1986. Jika PT DI memperoleh lisensi Seahake Mod4 yang mempunyai jangkauan 50 km maka tinggal selangkah lagi untuk bekerjasama dengan Atlas Elektronik untuk torpedo Seahake Mod4 ER. Sebagaimana diberitakan pada uji coba Mei 2012, maka rekor torpedo saat ini dipegang oleh Seahake Mod4 ER yang dapat menghancurkan sasaran pada jarak 140 km.

Seaspider adalah torpedo pertama yang dibuat untuk anti torpedo. Sistem torpedo ini bereaksi cepat terhadap torpedo yang mendekat dan efektif melawan semua jenis torpedo. Ada dua varian peluncur torpedo ini dari kapal permukaan. Tidak dijelaskan apakah Sehake dan Seaspider ini akan diakuisi oleh TNI AL atau tidak.

PT Pindad menampilkan varian senjata SS2 termasuk varian terbaru SS2V5, juga senapan runduk, pistol dan bom. PT Sari Bahari juga turut memamerkan bom produksinya yang terdiri dari P-100, P-25, dan roket FFAR.


Menarik disimak adalah aplikasi Combat Management System pada KRI Yos Soedarso yang telah menggunakan produk CMS PT Len dan lulus pada uji penembakan yang diadakan di Pulau Gundul. Dengan keberhasilan ini maka CMS produkasi LEN akan digunakan pada tiga fregat sejenis lainnya.


PT Len juga berhasil membuat peralatan untuk pertukaran data dari udara, permukaan, dan bawah air. LenLINK demikian namanya, untuk menjamin tingkat keamanan dan kehandalan dalam pengiriman data dimungkinkan untuk dilakukan customisasi protocol dan algoritma enkripsi.


Pusat Penelitian Elektronika dan Telekomunikasi/PPET-LIPI yang selalu hadir dalam pameran Indodefence, kali ini menghadirkan Coastal Radar dan Electronic Support Measures untuk kapal kombatan. ESM adalah alat untuk memperoleh data/parameter signal elektronik beserta analisanya dari kapal musuh.


Dalam aplikasi radar untuk militer, PT Inti juga tidak mau ketinggalan, dapat dilihat dengan jelas mengenai visi PT Inti untuk menguasai teknologi radar dimulai dari navigation radar, ground surveillance radar, missile tracker radar, airborne surveillance radar, dan weather radar.

CMI Teknologi yang telah bekerjasama dengan Lockheed Martin juga tampil pada pameran kali ini. Perusahaan yang bergerak dalam microwave dan RF modul ini terpilih oleh Lockheed Martin untuk turut serta dalam pembuatan radar pertahanan udara TPS-77 dan FPS-117.


Perusahaan yang berbasis di Surabaya yang telah dipilih untuk menjadi rekanan dalam integrasi radar sipil dan militer yaitu PT. Infoglobal pada pameran kali ini menampilkan kokpit pesawat tempur F-5 yang telah diupgrade. Perusahaan melihat peluang karena TNI berniat memperpanjang usia pakai F-5 Tiger hingga tahun 2020.


IPCD-SSE tampil dalam Indodefence 2012 membawa dua tipe SUAV (small UAV), pesawat tanpa awak ini diperuntukkan bagi kegiatan riset, surveillance, reconnaisance, bahkan dimungkinkan sebagai target dan decoy. Tactical UAV dengan MTOW 2 kg dapat membawa beban 0,5kg sedangkan Surveillance UAV mempunyai MTOW hingga 6 kg dan dapat membawa beban hingga 1 kg.

© Defense Studies, garuda militer

Sodoran Baru dari Industri Pertahanan Nasional (1) (fir)


Membandingkan pameran Indodefence 2012 terhadap perhelatan yang sama dua tahun sebelumnya, terasa sekali bedanya, disamping jumlah pesertanya yang lebih banyak, pada business day te
rasa sekali stan-stan yang ada ramai dikunjugi kalangan bisnis dan militer dari dalam negeri maupun negara-negara tetangga.

Industri pertahanan nasional, baik BUMN (state owned) maupun swasta juga tampil lebih baik dari tahun lalu, banyak sodoran produk baru pada pameran kali ini, lebih khusus lagi adalah bagi industri pertahanan swasta Indonesia yang pada pameran kali ini banyak yang mengambil stan-stan besar.

Matra Darat

Pindad selain mengusung panser kanon menampilkan juga kendaraan taktis 4x4 yang akhirnya diberi nama Komodo oleh Presiden, rencananya Komodo dibuat dalam beberapa varian yaitu : V1 untuk Intai, V2 untuk APC, V3 untuk Komando, V4 untuk angkut rudal Mistral dan V5 sebagai varian khusus. Kendaraan ini diharapkan dapat mengikuti jejak kesuksesan panser Anoa 6x6.


SSE yang beberapa waktu lalu telah berhasil mengeksport produknya ke Srilanka, kali ini tampil agak berbeda, selain mengusung kendaraan taktis kelas ringan P2 dalam versi Commando (payload 1,0 ton) dan APC (payload 1,5 ton) dengan versi digital camo, kali ini juga memperluas lini usahanya dalam bidang pesawat tanpa awak IPCD dan menjadi agen untuk kendaraan truk Prancis Acmat VLRA.

Pada pameran statis tampil juga prototipe kendaraan taktis 4x4 hasil kerja dari Working Group II, tampilan kendaraan ini telah mengalami face-lift dibanding prototipe sebelumnya. Dua kendaraan diturut-sertakan dalam pameran ini. Sekedar catatan, Panser Anoa 6x6 juga lahir melalui Working Group seperti ini, tepatnya adalah Working Group I.

Matra Laut

PT. Pal menampilkan model-model kapal yang sedang diproduksi, terlihat model kapal PKR-105, KCR-60, dan Kapal Selam U-209 1400 Mod. Kapal Strategic Sealift Vessel, hasil modifikasi LPD yang tetap menggunakan heli deck dan well dock yang ditawarkan kepada pemerintah Filipina juga ditampilkan.


Model kapal PKR-105 yang dipamerkan adalah versi yang sedang dibangun untuk TNI AL, sedikit berbeda dengan model yang dibawa Damen Schelde 2 tahun lalu. Sebagaimana diketahui Kementerian Pertahanan dan DSNS akhirnya menyepakati hanya satu kapal fregat yang dibangun dengan pola kerja sama dengan PT. Pal. Jika dalam model sebelumnya adalah versi untuk peperangan bawah air (dilengkapi anti-submarine rocket) maka versi yang dibangun sekarang ini telah mengalami perubahan, kanon utamanya Oto Melara 76mm diganti tipe stealth cupola, CIWS Phalanx di bagian belakang diganti menjadi Oerlikon Millenium 35mm yang dipasang menggantikan posisi anti-submarine rocket. Oerlikon Millenium 35mm ini mempunyai amunisi jenis AHEAD (Advanced Hit Efficiency And Destruction), selain untuk melawan rudal yang mendekat juga dapat difungsikan sebagai air defense. Rudal permukaan ke udara tetap menggunakan MBDA Aster 15 dengan jangkauan 30km.


PT. DKB menampilkan beberapa model kapal yang sedang dibangun termasuk kapal LST 117 meter pesanan TNI AL. Untuk pertama-kalinya model kapal tanker yang sedang dibangun untuk TNI AL juga ditampilkan, kapal ini mempunyai panjang 93 meter, lebih kecil dibandingkan KRI Arun 903 yang mempunyai panjang 140 meter. Meskipun LCU 1.000 ton pesanan TNI AD penyelesainnya mundur karena menunggu prioritas anggaran, namun konsep LCU selanjutnya dimunculkan oleh DKB, kali ini yang ditampilkan adalah LCU 1.500 ton.

Palindo Marine yang mendapatkan pesanan enam Kapal Cepat Rudal KCR-40 saat ini tengah mebuji coba KRI 643 Beladau dan saat ini unit ke-4 sedang dalam taraf pengerjaan, juga ditampilkan Combat Boat 58 (18 meter) dan PC-43 utuk Bakorkamla.


Lundin Industry Invest (North Sea Boats) yang namanya mendunia karena keberhasilannya membuat kapal cepat rudal KRI Klewang dengan telnologi stealth, selain menampilkan model kapal tersebut juga mengenalkan beberapa konsep baru dengan berbasis pada teknologi catamaran. Fire Support Vessel X-18 FSV merupakan kapal kecil 18 m berlambung catamaran yang mengusung kanon 90-105 mm. Dengan kecepatan 30 knot maka wahana ini dapat membantu pendaratan amfibi dengan memberikan bantuan tembakan ke pantai.

Galangan Tesco Indomaritim banyak menampilan konsep Fast Patrol Boat (28, 43, hingga 60 meter). Untuk FPB-60 dalam rancangannya terdapat heli deck di bagian buritan.


Setelah sukses membuat LCU untuk mengangkut mobil peluncur roket RM-70 Grad milik Marinir kali ini Tesco juga menampilkan rancangan berupa LCU untuk membawa MBT Leopard, kelak Leopard dapat dibawa oleh LPD dan didaratkan dengan LCU ini.

© Defense Studies, garuda militer

 

Template Design By:
SkinCorner