Rabu, 22 Agustus 2012

anti kanker itu adalah daun sirsak


Gajah mati meninggalkan gading. Jerry wafat meninggalkan acetogenins.
http://familywelfare.files.wordpress.com/2011/10/sirsak.jpg?w=200&h=150
Pohon dan Buah Sirsak
Peninggalan Jerry McLaughlin PhD yang fenomenal memang acetogenins, senyawa yang antara lain terdapat di dalam daun sirsak. Anak kelima pasangan Farrel McLaughlin dan Marie Baker itu mula-mula menemukan acetogenins pada buah paw paw Asimina triloba. Paw paw sekerabat dengan sirsak, sama-sama anggota famili Annonaceae. Acetogenins merupakan kumpulan senyawa aktif seperti muricatocins A, muricatocins B, annonacin A, trans-isoannonacin, annonacin-10-one, dan muricatocin.
Kolega McLaughlin, Prof Dr Soelaksono Sastrodihardjo dari Institut Teknologi Bandung menjelaskan acetogenins menghambat ATP atau adenosina trifosfat, sumber energi bagi sel kanker. Sel abnormal itu memerlukan banyak energi karena pembelahan sel yang supercepat. Bayangkan, setiap 2-5 jam sel kanker membelah; sel normal, 7-14 hari. Acetogenins berperan menghambat ATP, sehingga pasokan energi untuk sel kanker pun terganggu.
Itu yang menyebabkan sel kanker pada akhirnya gagal berkembang. Episode terakhir bagi sel ganas itu adalah apoptosis alias program bunuh diri. Selama 20 tahun di pengujung hidupnya, Jerry yang gemar memancing di Alaska ketika musim semi tiba, meriset 3.500 spesies untuk menemukan senyawa antikanker.
Dosis pas
http://familywelfare.files.wordpress.com/2011/10/rebusan_daun_sirsak.jpg?w=200&h=145
Rebusan Daun Sirsak
Jasad McLaughlin yang wafat pada 6 Februari 2010 itu terbujur di pemakaman Hillsboro, West Virginia. Amerika Serikat. Namun, temuannya menyelamatkan banyak pasien kanker, termasuk di Indonesia. Menurut onkolog alias ahli kanker dari Fakultas Kedokteran Univeristas Indonesia, dr Aru W Sudoyo SpPD, 50% obat kanker memang berasal dari tanaman. Menurut Sudoyo senyawa aktif antikanker itu idealnya telah diekstraksi agar lebih efektif.
http://familywelfare.files.wordpress.com/2011/10/daun_sirsak_kering.jpg?w=200&h=150
Sediaan Daun Sirsak yang sudah dikeringkan
Namun, banyak orang menaruh harapan pada daun sirsak, meski belum teresktrak. Buktinya, pohon sirsak berumur 5 tahun di halaman rumah Handoyono di Sukmajaya, Kotamadya Depok, Jawa Barat, meranggas. Padahal, semula pohon tumbuh subur dan berdaun rimbun. Pohon nyaris gundul itu bukan karena serangan ulat yang kini ramai diperbincangkan. Namun, karena para tetangga Handoyono, memetik daun-daun kerabat srikaya itu setiap hari.
Mereka bugar, tetapi merasa khawatir akan serangan kanker. Oleh karena itu, mereka (pada umumnya kaum perempuan) rutin mengonsumsi rebusan daun sirsak. Daun Annona muricata itu bukan hanya berfungsi preventif, tetapi juga kuratif atau mengobati penyakit. Sadiyo, di Serpong, Kota Tangerang Selatan, Propinsi Banten, merasakan betul khasiat daun sirsak. Kanker mulut mengempis setelah ia rutin mengonsumsi rebusan 15 daun sirsak dalam 2 gelas air.
Pasien kanker mulut lain tak dapat serta-merta menerapkan resep itu. Menurut dr Paulus Wahyudi Halim, dosis pengobatan bersifat individual. Sebab, kondisi tubuh setiap orang berbeda-beda. Belum lagi, stadium kanker dan penyakit lain yang mengikuti. Selain itu jangan lupakan pula cara mengolah sediaan, kering atau segar. Meski secara umum konsumsi herbal realtif aman, pasien tetap harus berhati-hati. (Sardi Duryatmo)
Sumber: Trubus 498 – Mei 2011/XLII

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Template Design By:
SkinCorner