80 UNIT ANOA PER TAHUN BERHASIL DI PRODUKSI PINDAD
Yadi Kussuryadi, Wakil Kepala Divisi Kendaraan Khusus PT Pindad mengungkapkan, pihaknya mampu 'melahirkan' 80 unit kendaraan tempur (Ranpur) Model Anoa.
"Untuk kendaraan tempur ini, kami
Yadi Kussuryadi, Wakil Kepala Divisi Kendaraan Khusus PT Pindad mengungkapkan, pihaknya mampu 'melahirkan' 80 unit kendaraan tempur (Ranpur) Model Anoa.
"Untuk kendaraan tempur ini, kami
mampu
membuat 80 unit per tahun," ujar Yadi kepada wartawan di Hall
Assembling Kendaraan Khusus PT Pindad, Bandung, Jawa Barat, Selasa
(16/10/2012).
Yadi menjelaskan, proses pembuatan kendaraan lapis baja andalan TNI, melalui dua proses, yakni proses desain rangka. Setelah itu, baru masuk ke tahap assembling untuk memasang komponen-komponennya.
Tahapannya, Yadi menjelaskan, satu unit Anoa dapat memakan waktu selama 25 hari, untuk disusun setiap plat baja dan disatukan di hall pembuatan bodi Anoa.
Setelah disatukan, jelas Yadi, tubuh Anoa yang masih berbentuk rangka dikirim ke ruang assembling, untuk dilengkapi parts seperti shock breaker, interior dan parts lain yang diperlukan TNI. Di Hall Asembling, satu unit Anoa menghabiskan waktu 33 hari.
"Jadi, satu unit Anoa bisa diselesaikan utuh dalam waktu dua bulan," ucap Yadi.
Untuk saat ini, Yadi menjelaskan, sudah ada 61 unit Anoa yang siap 'didandani' di Hall Asembling. Para pegawai pun bekerja untuk menyiapkan segala komponennya.
"Kini sudah ada 61 unit yang siap. Pertengahan Desember sudah siap uji," ungkap Yadi.
Yadi memaparkan, pembuatan kendaraan tempur yang kini juga digunakan oleh Pasukan UNIFIL di daerah konflik Palestina-Israel, ternyata mampu dipercepat pembuatannya.
Jika diperlukan, Anoa ini mampu diproduksi dua kali lipat dari sebelumnya. Namun, tutur Yadi, percepatan pembuatan Anoa hanya dibutuhkan pada kondisi tertentu.
"Di sini (Hall Assembling) baru dua line. Jika mendesak atau negara dalam keadaan darurat, maka bisa ditambah menjadi empat line," kata Yadi
Kopral
Yadi menjelaskan, proses pembuatan kendaraan lapis baja andalan TNI, melalui dua proses, yakni proses desain rangka. Setelah itu, baru masuk ke tahap assembling untuk memasang komponen-komponennya.
Tahapannya, Yadi menjelaskan, satu unit Anoa dapat memakan waktu selama 25 hari, untuk disusun setiap plat baja dan disatukan di hall pembuatan bodi Anoa.
Setelah disatukan, jelas Yadi, tubuh Anoa yang masih berbentuk rangka dikirim ke ruang assembling, untuk dilengkapi parts seperti shock breaker, interior dan parts lain yang diperlukan TNI. Di Hall Asembling, satu unit Anoa menghabiskan waktu 33 hari.
"Jadi, satu unit Anoa bisa diselesaikan utuh dalam waktu dua bulan," ucap Yadi.
Untuk saat ini, Yadi menjelaskan, sudah ada 61 unit Anoa yang siap 'didandani' di Hall Asembling. Para pegawai pun bekerja untuk menyiapkan segala komponennya.
"Kini sudah ada 61 unit yang siap. Pertengahan Desember sudah siap uji," ungkap Yadi.
Yadi memaparkan, pembuatan kendaraan tempur yang kini juga digunakan oleh Pasukan UNIFIL di daerah konflik Palestina-Israel, ternyata mampu dipercepat pembuatannya.
Jika diperlukan, Anoa ini mampu diproduksi dua kali lipat dari sebelumnya. Namun, tutur Yadi, percepatan pembuatan Anoa hanya dibutuhkan pada kondisi tertentu.
"Di sini (Hall Assembling) baru dua line. Jika mendesak atau negara dalam keadaan darurat, maka bisa ditambah menjadi empat line," kata Yadi
Kopral
Tidak ada komentar:
Posting Komentar