Bentuk-Bentuk Kesabaran
Para ulama membagi kesabaran menjadi tiga:
1. Sabar dalam ketaatan kepada Allah. Merealisasikan ketaatan kepada
Allah, mem*****kan kesabaran, karena secara tabiatnya, jiwa manusia
enggan untuk beribadah dan berbuat ketaatan. Ditinjau dari penyebabnya,
terdapat tiga hal yang menyebabkan insan sulit untuk sabar. Pertama
karena malas, seperti dalam melakukan ibadah shalat. Kedua karena bakhil
(kikir), seperti menunaikan zakat dan infaq. Ketiga karena keduanya,
(malas dan kikir), seperti haji dan jihad.
2. Sabar dalam meninggalkan kemaksiatan. Meninggalkan kemaksiatan juga
mem*****kan kesabaran yang besar, terutama pada kemaksiatan yang sangat
mudah untuk dilakukan, seperti ghibah (baca; ngerumpi), dusta, dan
memandang sesuatu yang haram.
3. Sabar dalam menghadapi ujian dan cobaan dari Allah, seperti
mendapatkan musibah, baik yang bersifat materi ataupun inmateri;
misalnya kehilangan harta dan kehilangan orang yang dicintai.Kiat-kiat
Untuk Meningkatkan Kesabaran
Ketidaksabaran (baca; isti’jal) merupakan salah satu penyakit hati, yang
harus diterapi sejak dini. Karena hal ini memilki dampak negatif pada
amal. Seperti hasil yang tidak maksimal, terjerumus kedalam kemaksiatan,
enggan melaksanakan ibadah. Oleh karena itulah, diperlukan beberapa
kiat guna meningkatkan kesabaran. Di antaranya:
1. Mengikhlaskan niat kepada Allah swt.
2. Memperbanyak tilawah (membaca) Al-Qur’an, baik pada pagi, siang, sore
ataupun malam hari. Akan lebih optimal lagi manakala bacaan tersebut
disertai perenungan dan pentadaburan.
3. Memperbanyak puasa sunnah. Puasa merupakan ibadah yang memang secara khusus dapat melatih kesabaran.
4. Mujahadatun nafs, yaitu sebuah usaha yang dilakukan insan untuk
berusaha secara giat untuk mengalahkan nafsu yang cenderung suka pada
hal-hal negatif, seperti malas, marah, dan kikir.
5. Mengingat-ingat kembali tujuan hidup di dunia. Karena hal ini akan memacu insan untuk beramal secara sempurna.
6. Perlu mengadakan latihan-latihan sabar secara pribadi. Seperti ketika
sedang sendiri dalam rumah, hendaklah dilatih untuk beramal ibadah dari
pada menyaksikan televisi, misalnya. Kemudian melatih diri untuk
menyisihkan sebagian rezeki untuk infaq fi sabilillah.
7. Membaca-baca kisah-kisah kesabaran para sahabat, tabi’in maupun tokoh-tokoh Islam lainnya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar