Nyanyian yang keluar dari mulut kecil Binti sambil kakinya yang mungil meloncat concat kecil menuju surai disebelah kampung.
Aku selalu memperhatikannya ada yang istimewa pada sosok Binti kecil.
Usianya antara 6 sampai 7 tahun,bermata tajam dan berkulit coklat.
Setiap menjelang sholat dhuhur,ashar,magrib dan isya aku selalu meliha
t ia mengenakan mukena,berjalan sambil melompat lompat kecil menuju surau untk sholat berjamaah.
Sebagai penduduk baru dikampung tsb.
Keinginanku sangat kuat untuk mengenal sosok Binti yang mungil.
Dan sedikit demi sedikit aku mulai tahu siapa dia.
Dia anak ke dua dari 3 bersaudara.
Kakak binti laki laki berusia 11 tahun,tinggal dilain desa karena telah diangkat anak dari saudara kandung ibunya.
Dan adik Binti juga laki laki berumur 4 tahun.
Binti dan adiknya tinggal bersama dengan ibunya yang bekerja sebagai tukang cuci baju.
Waktu adik Binti didalam kandungan berumur 4 bulan bapak Binti telah pulang kerahmatullah karena korban tabrak lari saat mengair rezeki demi anak istrinya.
Sedan merah dengan kecepatan tinggi menabrak tubuh dan becak orang tua tsb dan menyeretnya beberapa meter,hingga tubuh manusia yang bermandikan keringat beserta becaknya tak berbentuk lagi.
Suatu hari saat adzan asar berkomandang aku cegat Binti dijalan dan aku tanyai.
"AsSalamu'alaikum" sapaku.
"Walaikumsalam"jawabnya sampil menyalami tanganku dan menciumnya.
Akupun bersimpuh di hadapannya dan kupegang bahunya dengan ke dua tanganku.
"Binti...anak yang cantik,tiap hari kakak liat selalu pergi kemasjid,sholat berjamaah"
Ia tersenyum dan menatapku.
"apa adik binti tidak malu ?!
Khan dimasjid semua orang tua yang sholat,ga ada anak seusia binti"
Tatapannya meredup dan butiran butiran kristal jatuh membasahi pipinya.
"Aku pengen ketemu bapak disurga jadi aku mesti rajin rajin sholat dan mendoakan bapak"
Subhanallah
Mataku panas dan aku merasakan kristal kristal bening menetes dipipiku
Untuk BINTI,....!
KAKAK BELAJAR DARIMU.
Sebagai penduduk baru dikampung tsb.
Keinginanku sangat kuat untuk mengenal sosok Binti yang mungil.
Dan sedikit demi sedikit aku mulai tahu siapa dia.
Dia anak ke dua dari 3 bersaudara.
Kakak binti laki laki berusia 11 tahun,tinggal dilain desa karena telah diangkat anak dari saudara kandung ibunya.
Dan adik Binti juga laki laki berumur 4 tahun.
Binti dan adiknya tinggal bersama dengan ibunya yang bekerja sebagai tukang cuci baju.
Waktu adik Binti didalam kandungan berumur 4 bulan bapak Binti telah pulang kerahmatullah karena korban tabrak lari saat mengair rezeki demi anak istrinya.
Sedan merah dengan kecepatan tinggi menabrak tubuh dan becak orang tua tsb dan menyeretnya beberapa meter,hingga tubuh manusia yang bermandikan keringat beserta becaknya tak berbentuk lagi.
Suatu hari saat adzan asar berkomandang aku cegat Binti dijalan dan aku tanyai.
"AsSalamu'alaikum" sapaku.
"Walaikumsalam"jawabnya sampil menyalami tanganku dan menciumnya.
Akupun bersimpuh di hadapannya dan kupegang bahunya dengan ke dua tanganku.
"Binti...anak yang cantik,tiap hari kakak liat selalu pergi kemasjid,sholat berjamaah"
Ia tersenyum dan menatapku.
"apa adik binti tidak malu ?!
Khan dimasjid semua orang tua yang sholat,ga ada anak seusia binti"
Tatapannya meredup dan butiran butiran kristal jatuh membasahi pipinya.
"Aku pengen ketemu bapak disurga jadi aku mesti rajin rajin sholat dan mendoakan bapak"
Subhanallah
Mataku panas dan aku merasakan kristal kristal bening menetes dipipiku
Untuk BINTI,....!
KAKAK BELAJAR DARIMU.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar