REPUBLIKA.CO.ID,
TEL AVIV -- Presiden Israel, Simon Peres mengatakan Hamas dan pejuang
Palestina sudah menembakan lebih dari 1.500 roket ke wilayah Israel.
Roket-roket itu disebut Peres sukses menghancurkan sekolah dan rumah
warga. Meski demikian, Peres mengaku pihaknya siap melakukan gencatan
senjata.
"Israel berkomitmen menghentikan serangan roket yang sedang berlangsung. Kami sangat menghargai upaya Anda mengakhiri serangan terhadap warga sipil Israel dan membawa harapan bagi wilayah tersebut," kata Peres seperti dilansir laman Xinhua, Selasa (20/11).
Menteri Luar Negeri Jerman, Guido Westerwelle mengatakan gencatan senjata bisa dicapai dengan satu syarat. "Ada satu syarat utama yakni menghentikan serangan rudal terhadap Israel. Ini merupakan pesan yang jelas dari negara-negara Uni Eropa," kata Westerwelle.
Mesir, kata Westerwelle, juga memainkan peran penting dalam perdamaian antara Israel-Palestina.
Netanyahu Terkejut Kekuatan Palestina
REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Kepala Biro Politik Hamas Palestina, Khaled Mashaal, mengatakan Benjamin Netanyahu dan militer Israel sangat terkejut dan terganggu oleh kemampuan militer Palestina setelah memulai agresi terhadap Gaza peka lalu. Mashaal pun menekankan bahwa Palestina siap untuk semua kondisi yang mungkin terjadi.
''Itu kami yang mengejutkan mereka, bukan mereka yang mengejutkan musuh," kata Mashaal dalam sebuah konferensi pers di Kairo, Mesir, Senin.
Mashaal mengatakan Netanyahu berusaha memperbaiki kekuatan penangkal Israel dan menghancurkan prasarana perlawanan Palestina. Namun, Netanyahu gagal melakukannya.
Mashaal menyatakan Palestina siap menghadapi segala kondisi yang mungkin terjadi. Itu termasuk kemungkinan Israel melakukan serangan darat.
"Serangan darat pemerintah Zionis di Gaza tidak tertutup kemungkinannya. Namun, semua pilihan mungkin terjadi dan mujahidin siap menghadapi segala kemungkinan ini," kata Mashaal. "Kami yakin bahwa kami akan memiliki semangat juang tinggi. Semua orang di Gaza adalah satu jiwa dalam satu tubuh."
"Israel berkomitmen menghentikan serangan roket yang sedang berlangsung. Kami sangat menghargai upaya Anda mengakhiri serangan terhadap warga sipil Israel dan membawa harapan bagi wilayah tersebut," kata Peres seperti dilansir laman Xinhua, Selasa (20/11).
Menteri Luar Negeri Jerman, Guido Westerwelle mengatakan gencatan senjata bisa dicapai dengan satu syarat. "Ada satu syarat utama yakni menghentikan serangan rudal terhadap Israel. Ini merupakan pesan yang jelas dari negara-negara Uni Eropa," kata Westerwelle.
Mesir, kata Westerwelle, juga memainkan peran penting dalam perdamaian antara Israel-Palestina.
Netanyahu Terkejut Kekuatan Palestina
REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Kepala Biro Politik Hamas Palestina, Khaled Mashaal, mengatakan Benjamin Netanyahu dan militer Israel sangat terkejut dan terganggu oleh kemampuan militer Palestina setelah memulai agresi terhadap Gaza peka lalu. Mashaal pun menekankan bahwa Palestina siap untuk semua kondisi yang mungkin terjadi.
''Itu kami yang mengejutkan mereka, bukan mereka yang mengejutkan musuh," kata Mashaal dalam sebuah konferensi pers di Kairo, Mesir, Senin.
Mashaal mengatakan Netanyahu berusaha memperbaiki kekuatan penangkal Israel dan menghancurkan prasarana perlawanan Palestina. Namun, Netanyahu gagal melakukannya.
Mashaal menyatakan Palestina siap menghadapi segala kondisi yang mungkin terjadi. Itu termasuk kemungkinan Israel melakukan serangan darat.
"Serangan darat pemerintah Zionis di Gaza tidak tertutup kemungkinannya. Namun, semua pilihan mungkin terjadi dan mujahidin siap menghadapi segala kemungkinan ini," kata Mashaal. "Kami yakin bahwa kami akan memiliki semangat juang tinggi. Semua orang di Gaza adalah satu jiwa dalam satu tubuh."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar