Alkisah ada sebuah desa
yang dikenal dengan kampung mangga disebuah negeri antah berantah,
kenapa desa itu disebut kampung mangga, sudah pasti desa tersebut
terkenal dengan hasil buah mangga yang sangat manis dan harum sekali.
Tak jarang
banyak sekali orang dari kampung tetangga yang datang untuk membeli
mangga dari kampung mangga yang sangat terkenal manis dan harum itu.
Selain terkenal dengan kampung mangga, ternyata di kampung mangga ada
sebuah pohon mangga yang sudah sangat tua sekali. Mangga yang dihasilkan
oleh pohon tua itu sangat manis, sehingga pohon tua itu sangat disukai
oleh warga kampung mangga bahkan dirawat dengan baik.
Pada suatu hari ada seorang anak yang sangat terkenal
nakal di desa itu, Badu namanya. Badu terkenal sangat nakal di kalangan
teman-teman sekolahnya, Badu sering sekali bolos sekolah dan tertangkap
basah sedang mencuri mangga dari pohon seorang tetangganya.
Suatu hari, setelah bel pulang sekolah, badu mengajak teman-temannya
mencuri buah mangga dari pohon mangga tua yang ada di pinggiran desa.
Teman-temannya mengetahui kalau pohon yang ditunjuk badu adalah pohon
mangga tua yang sangat dirawat oleh warga kampung mangga, namun Badu
tidak mengetahuinya.
Sangat kesal karena tidak ada teman yang menemaninya untuk memetik
mangga, akhirnya Badu nekat berangkat sendiri ke pohon mangga tua siang itu.
Sesampainya disana Badu melihat betapa mudahnya mangga-mangga manis itu
dipetik, karena sangat dekat sekali jaraknya dari tanah. Kemudian badu
meloncati pagar yang mengelilingi pohon mangga tua itu.
"Heran aku, pohon mangga setua ini kok tidak ada yang memetiknya?", gumam Badu melihat pohon mangga tua.
Ternyata Badu tidak mengetahui kalau ternyata Pohon
mangga itu tidak boleh sembarangan kalau ingin memetiknya. Ada sebuah
pantangan yang tidak boleh dilanggar oleh warga kampung mangga jika
ingin memetik mangga dari pohon mangga tua itu, yaitu pohon mangga tua
hanya boleh di petik jika meminta ijin kepada kepala adat yang ada di
kampung itu. Itulah sebabnya teman-teman Badu tidak ada yang mau
menemani Badu memetik mangga dari pohon tua itu.
Memang dasar Badu anak yang nakal, dia tidak menghiraukan larangan
teman-temanya, ia malah nekat memetik beberapa buah mangga dari pohon mangga tua itu.
Beberapa hari kemudian, warga kampung mangga dikejutkan oleh kejadian
yang aneh, mereka menemukan pohon mangga yang mereka tanam di depan
rumah mereka menjadi kering semua. Spontan mereka kaget dan berkumpul di
depan rumah kepala adat kampung itu.
"Ada seseorang yang telah lancang memetik mangga dari pohon mangga tua
yang ada di pinggir kampung", nada kepala adat sangat marah sekali.
Semua warga kampung saling berpandangan satu sama lain, "siapa ya"
mereka bergumam.
Tak ada satupun yang mengaku, sampai akhirnya kepala adat berkata,
"Hanya ada satu cara untuk mengetahui siapa yang telah mencuri mangga
dari pohon mangga tua itu, dia akan merasakan sakit perut yang amat
sangat 7 hari setelah ia memakan mangga itu, dan sampai akhirnya ia tidak bisa ditolong lagi."
Badu yang mendengar kutukan pohon mangga seperti tersambar petir di
siang hari, sontak dia langsung melompat kedepan kerumunan para warga,
"Aku...aku..aku yang memetiknya pak.." Teriak Badu sambil terisak-isak
menangis. "Tolong jangan sampai kutukan itu terjadi kepada aku", Pinta Badu kepada kepala adat sambil menunduk dan mencium kaki kepala adat.
Akhirnya setelah mengakui kesalahannya, kini si Badu
sadar bahwa ia telah melakukan hal yang salah. Danj kutukannya berhasil
dicabut. Kini Badu menjadi anak yang baik dan tidak mencuri mangga dari
pohon tetangganya lagi.
Hikmah dari dongeng anak kali ini adalah janganlah kita mengambil yang bukan hak kita serta patuhilah norma-norma
yang ada disekeliling kita, jangan pernah mengabaikan hal yang sekecil
apapun yang ada di sekeliling kita karena bila dilanggar akan fatal
akibatnya. Mari hidup dengan penuh kejujuran dan kedamaian.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar