Cina Operasikan Kapal Induk, Taiwan Uji Coba 'Pembunuh Kapal Induk'
(fir)
REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Taiwan menguji rudal jarak terjauh dari kapal-ke-kapal dalam tempo sebulan setelah Cina menempatkan kapal induk pertamanya ke dalam tugas,
(fir)
REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Taiwan menguji rudal jarak terjauh dari kapal-ke-kapal dalam tempo sebulan setelah Cina menempatkan kapal induk pertamanya ke dalam tugas,
kata satu laporan Senin.
Dijuluki sebagai "pembunuh kapal induk", rudal tersebut memiliki jangkauan 400 kilometer (250 mil) dan mampu mencapai 3,0 Mach, atau tiga kali lipat dari kecepatan suara, kata United Daily News yang berbasis di Taipei.
"Institut Sains dan Teknologi Chung-shan menyelesaikan serangkaian tes lepas pantai Taiwan bulan lalu," katanya, mengacu pada unit pengembangan persenjataan Taiwan.
"Tidak ada kapal yang mampu menahan dampak kecepatan tingginya," kata surat kabr itu mengutip satu sumber militer yang tak disebutkan namanya. Kementerian pertahanan Taiwan menolak untuk mengomentari laporan tersebut.
Rudal itu digambarkan sebagai varian jarak jauh dari Hsiung Feng III, yang sudah diinstal pada fregat-fregat Taiwan dan kapal rudal yang dirancang untuk mencapai 2.0 Mach dengan jarak hingga 130 kilometer (80 mil).
Cina menempatkan kapal induk pengangkut pesawat pertama, Liaoning, ke dalam tugas pada akhir September.
Pentagon mengatakan kapal, yang berasal dari kapal Soviet diperbaharui, adalah langkah pertama menuju armada masa depan yang diharapkan akan dibangun di dalam negeri beberapa tahun mendatang.
Hubungan antara Cina dan Taiwan telah meningkat secara signifikan sejak Ma Ying-jeou yang bersahabat dengan Beijing menjadi presiden pulau itu pada tahun 2008, dan bersumpah untuk mengadopsi kebijakan non-konfrontatif terhadap daratan.
Ma terpilih kembali pada Januari untuk jangka empat tahun kedua dan terakhir. Namun Cina masih menganggap Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya yang menunggu penyatuan kembali, jika perlu dengan kekuatan, meskipun pulau itu telah memerintah sendiri sejak kedua belah pihak terpisah pada tahun 1949 setelah perang sipil yang panjang.
Dijuluki sebagai "pembunuh kapal induk", rudal tersebut memiliki jangkauan 400 kilometer (250 mil) dan mampu mencapai 3,0 Mach, atau tiga kali lipat dari kecepatan suara, kata United Daily News yang berbasis di Taipei.
"Institut Sains dan Teknologi Chung-shan menyelesaikan serangkaian tes lepas pantai Taiwan bulan lalu," katanya, mengacu pada unit pengembangan persenjataan Taiwan.
"Tidak ada kapal yang mampu menahan dampak kecepatan tingginya," kata surat kabr itu mengutip satu sumber militer yang tak disebutkan namanya. Kementerian pertahanan Taiwan menolak untuk mengomentari laporan tersebut.
Rudal itu digambarkan sebagai varian jarak jauh dari Hsiung Feng III, yang sudah diinstal pada fregat-fregat Taiwan dan kapal rudal yang dirancang untuk mencapai 2.0 Mach dengan jarak hingga 130 kilometer (80 mil).
Cina menempatkan kapal induk pengangkut pesawat pertama, Liaoning, ke dalam tugas pada akhir September.
Pentagon mengatakan kapal, yang berasal dari kapal Soviet diperbaharui, adalah langkah pertama menuju armada masa depan yang diharapkan akan dibangun di dalam negeri beberapa tahun mendatang.
Hubungan antara Cina dan Taiwan telah meningkat secara signifikan sejak Ma Ying-jeou yang bersahabat dengan Beijing menjadi presiden pulau itu pada tahun 2008, dan bersumpah untuk mengadopsi kebijakan non-konfrontatif terhadap daratan.
Ma terpilih kembali pada Januari untuk jangka empat tahun kedua dan terakhir. Namun Cina masih menganggap Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya yang menunggu penyatuan kembali, jika perlu dengan kekuatan, meskipun pulau itu telah memerintah sendiri sejak kedua belah pihak terpisah pada tahun 1949 setelah perang sipil yang panjang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar