Minggu, 04 November 2012
kesederhanaan kehidupan ummahatul mukminin
Kehidupan
rumah tangga yang dijalani Rasulullah shallallalhu ‘alaihi wa sallam
bersama Ummahatul Mukminin mencerminkan kehidupan yang terhormat, mapan
dan harmonis. Derajat mereka setingkat lebih tinggi dalam hal kemuliaan,
kepuasan, kesabaran, tawadhu, pengabdian dan kewajiban memenuhi hak-hak
suami. Padahal hidup beliau tak lekang
dari keprihatinan, yang tak akan sanggup dijalani manusia. Anas pernah
berkata, “Aku tidak pernah mengetahui Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam melihat adonan roti yang lebar lagi tipis hingga saat meninggal
dunia dan tidak pula beliau melihat hidangan daging domba sama sekali.”
Aisyah berkata, “Kami benar-benar pernah melihat tiga kali kemunculan
hilal selama dua bulan, namun tidak pernah kunyalakan tungku api di
rumah-rumah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. ” Lalu Urwah
bertanya kepada Aisyah, “Kalau begitu apa yang membuat kalian bertahan
hidup?” Aisyah menjawab, “Dua hal, kurma dan air.” Pengabaran lain yang
menggambarkan keadaan rumah tangga beliau seperti ini cukup banyak.
Sekalipun dalam keadaan yang serba kekurangan dan memprihatikan seperti
ini, istri-istri beliau tidak pernah mencaci dan mengumpat, kecuali
sekali saja, sebagai tuntunan yang layak bagi manusia biasa dan
sekaligus sebagai sebab turunnya hukum syariat, lalu Allah menurunkan
ayat yang memberikan pilihan kepada mereka, يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ
لأزْوَاجِكَ إِنْ كُنْتُنَّ تُرِدْنَ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا وَزِينَتَهَا
فَتَعَالَيْنَ أُمَتِّعْكُنَّ وَأُسَرِّحْكُنَّ سَرَاحًا جَمِيلا
(٢٨)وَإِنْ كُنْتُنَّ تُرِدْنَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَالدَّارَ الآخِرَةَ
فَإِنَّ اللَّهَ أَعَدَّ لِلْمُحْسِنَاتِ مِنْكُنَّ أَجْرًا عَظِيمًا (٢٩)
“Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu: “Jika kamu sekalian
mengingini kehidupan dunia dan perhiasannya, maka marilah supaya
kuberikan kepadamu mut’ah dan aku ceraikan kamu dengan cara yang baik.
Dan jika kamu sekalian menghendaki (keridhaan) Allah dan Rasul-Nya serta
(kesenangan) di negeri akhirat, maka sesungguhnya Allah menyediakan
bagi siapa yang berbuat baik diantaramu pahala yang besar.” (QS. Al
Ahzab: 28-29) Di antara bukti kemuliaan dan kehormatan mereka, maka
mereka memilih Allah dan Rasul-Nya. Tak seorang pun di antara mereka
yang berpaling kepada keduniaan. Artikel: muslimah.or.id Potongan
tulisan dari buku Sirah Nabawiyah karya Syaikh Shafiyyurrahman
Al-Mubarakfuri, Pustaka Al-Kautsar Publish ulang oleh: Ja'far Shodiq
جعفر الصاديق
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar