Senin, 12 November 2012

KESOMBONGAN DIRI

Kesombongan Diri

Fulan, seorang anak laki-laki SD kelas 3 baru saja memenangkan sebuah medali sebagai pembaca terbaik di kelas. Terbuai oleh kesombongan, ia menyombongkan diri dihadapan pembantu di rumah, “Bibi, coba lihat, jika mau Bibi dapat membaca sebaik saya.” Pembantu itu mengambil buku, memandangnya, dan akhirnya berkata dengan terbata-bata, “Nak Fulan, saya tidak bisa membaca.”

Sombong s

eperti burung merak, anak kecil itu lari ke ruangan keluarga dan berteriak kepada ayahnya, “Bu, Bibi tidak bisa membaca, sedangkan saya meski baru berumur 8 tahun, saya sudah dapat medali untuk kehebatan membaca. Saya ingin tahu bagaimana sih perasaannya, memandang buku tapi tidak bisa membaca.”

Tanpa berkata sepatah pun, Ibunya berjalan menuju rak buku, mengambil satu buku, dan memberinya ke Fulan dan berkata, “Bibi merasa seperti ini.” Buku itu ditulis dalam bahasa Jerman dan Fulan tidak bisa membaca satu kata pun.

Anak laki-laki itu tidak akan pernah melupakan pelajaran itu sekejap pun. Bila perasaan sombong datang, dia dengan tenang akan mengingatkan dirinya, “Ingat, kamu tidak bisa membaca dalam bahasa Jerman.”

***

Tidak boleh sombong. Sedikitpun tidak boleh sombong. Tidak ada yang layak disombongkan oleh manusia. Rasulullah SAW menyebut bahwa orang yang memelihara kesombongan meskipun hanya sebesar atom, tidak akan masuk surga. Maka, kuncinya hanya dua: kita harus menerima kebenaran dari apapun dan siapapun datangnya; dan kita harus tidak boleh meremehkan orang lain, apapun kondisinya. Sebab besar kemungkinan orang yang kita remehkan itu, lebih mulia dalam pandangan ALLAH dibandingkan dengan kita yang merasa lebih mulia darinya.

WALLAHUA'LAM... sama-samalah kita muhasabahkan diri kita...

Semoga bermanfaat
Salam Santun Ukhuwah Karena_NYA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Template Design By:
SkinCorner