Kamis, 15 November 2012

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Iran pada Ahad (11/11) memperingatkan akan bertindak keras jika pesawat Amerika Serikat kedapatan lagi melanggar wilayah udaranya. Peringatan tersebut dilontar kan menyusul perstiwa penembakan pesawat tak berawak milik AS oleh Jet Iran sepuluh hari lalu. "Ya, kami melepaskan tembakan, dan itu dilakukan dengan tembakan peringatan. Jika mereka melakukannya lagi, maka mereka akan menerima tanggapan yang kebih keras," kata Jendral Amir-Ali Hadjizadeh, panglima pasukan udara Garda Revolusi seperti dikutip oleh kantor berita ISNA. Juru bicara Pentagon George Little mengatakan, Kamis, jet-jet tempur Iran Su-25 Frogfoot menembaki pesawat tak berawak itu pada 1 November namun tidak mengenainya. "Mereka menyergap pesawat itu dan melepaskan tembakan berulang kali," katanya. Pesawat tak berawak AS itu "tidak pernah berada di wilayah udara Iran" dan diserang tembakan di lepas pantai Iran di wilayah perairan internasional, kata Little mengklaim. Juru bicara Pentagon itu memperingatkan Iran bahwa AS siap melindungi pasukannya. "Kami memiliki berbagai pilihan, dari diplomatik hingga militer, untuk melindungi aset militer dan pasukan kami di kawasan itu dan akan melakukannya jika perlu," kata Little. Jumat, Menteri Pertahanan Iran Ahmad Vahidi mengonfirmasi insiden itu dengan mengatakan, pesawat tak berawak itu memasuki kawasan udara di atas wilayah perairan Iran di daerah Teluk Persia. "Peristiwa ini dan beberapa lain sebelumnya menunjukkan bahwa Republik Islam Iran memiliki tingkat kewaspadaan yang diperlukan dan mengawasi segala pergerakan dan mengambil tindakan-tindakan yang tegas dan tepat waktu," katanya. Hadjizadeh mengatakan, Ahad, "Pesawat mata-mata ini memasuki wilayah udara Iran dan terpaksa memutar balik karena tanggapan segera dari jet-jet tempur Garda Revolusi." Ia menambahkan, pesawat tak berawak AS itu "terbang di atas pulau Kharg untuk mengumpulkan informasi mengenai kegiatan ekonomi di pulau itu, dan kedatangan serta kepergian tanker-tanker minyak". Kharg, 25 kilometer di lepas pantai daratan utama Iran, merupakan terminal ekspor utama minyak Iran. Foto: Iran Peringatkan AS Soal Pelanggaran Wilayah (fir) REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Iran pada Ahad (11/11) memperingatkan akan bertindak keras jika pesawat Amerika Serikat kedapatan lagi melanggar wilayah udaranya. Peringatan tersebut dilontarkan menyusul perstiwa penembakan pesawat tak berawak milik AS oleh Jet Iran sepuluh hari lalu. "Ya, kami melepaskan tembakan, dan itu dilakukan dengan tembakan peringatan. Jika mereka melakukannya lagi, maka mereka akan menerima tanggapan yang kebih keras," kata Jendral Amir-Ali Hadjizadeh, panglima pasukan udara Garda Revolusi seperti dikutip oleh kantor berita ISNA. Juru bicara Pentagon George Little mengatakan, Kamis, jet-jet tempur Iran Su-25 Frogfoot menembaki pesawat tak berawak itu pada 1 November namun tidak mengenainya. "Mereka menyergap pesawat itu dan melepaskan tembakan berulang kali," katanya. Pesawat tak berawak AS itu "tidak pernah berada di wilayah udara Iran" dan diserang tembakan di lepas pantai Iran di wilayah perairan internasional, kata Little mengklaim. Juru bicara Pentagon itu memperingatkan Iran bahwa AS siap melindungi pasukannya. "Kami memiliki berbagai pilihan, dari diplomatik hingga militer, untuk melindungi aset militer dan pasukan kami di kawasan itu dan akan melakukannya jika perlu," kata Little. Jumat, Menteri Pertahanan Iran Ahmad Vahidi mengonfirmasi insiden itu dengan mengatakan, pesawat tak berawak itu memasuki kawasan udara di atas wilayah perairan Iran di daerah Teluk Persia. "Peristiwa ini dan beberapa lain sebelumnya menunjukkan bahwa Republik Islam Iran memiliki tingkat kewaspadaan yang diperlukan dan mengawasi segala pergerakan dan mengambil tindakan-tindakan yang tegas dan tepat waktu," katanya. Hadjizadeh mengatakan, Ahad, "Pesawat mata-mata ini memasuki wilayah udara Iran dan terpaksa memutar balik karena tanggapan segera dari jet-jet tempur Garda Revolusi." Ia menambahkan, pesawat tak berawak AS itu "terbang di atas pulau Kharg untuk mengumpulkan informasi mengenai kegiatan ekonomi di pulau itu, dan kedatangan serta kepergian tanker-tanker minyak". Kharg, 25 kilometer di lepas pantai daratan utama Iran, merupakan terminal ekspor utama minyak Iran.


REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Iran pada Ahad (11/11) memperingatkan akan bertindak keras jika pesawat Amerika Serikat kedapatan lagi melanggar wilayah udaranya. Peringatan tersebut dilontar
kan menyusul perstiwa penembakan pesawat tak berawak milik AS oleh Jet Iran sepuluh hari lalu.

"Ya, kami melepaskan tembakan, dan itu dilakukan dengan tembakan peringatan. Jika mereka melakukannya lagi, maka mereka akan menerima tanggapan yang kebih keras," kata Jendral Amir-Ali Hadjizadeh, panglima pasukan udara Garda Revolusi seperti dikutip oleh kantor berita ISNA.

Juru bicara Pentagon George Little mengatakan, Kamis, jet-jet tempur Iran Su-25 Frogfoot menembaki pesawat tak berawak itu pada 1 November namun tidak mengenainya. "Mereka menyergap pesawat itu dan melepaskan tembakan berulang kali," katanya.

Pesawat tak berawak AS itu "tidak pernah berada di wilayah udara Iran" dan diserang tembakan di lepas pantai Iran di wilayah perairan internasional, kata Little mengklaim.

Juru bicara Pentagon itu memperingatkan Iran bahwa AS siap melindungi pasukannya. "Kami memiliki berbagai pilihan, dari diplomatik hingga militer, untuk melindungi aset militer dan pasukan kami di kawasan itu dan akan melakukannya jika perlu," kata Little.

Jumat, Menteri Pertahanan Iran Ahmad Vahidi mengonfirmasi insiden itu dengan mengatakan, pesawat tak berawak itu memasuki kawasan udara di atas wilayah perairan Iran di daerah Teluk Persia.

"Peristiwa ini dan beberapa lain sebelumnya menunjukkan bahwa Republik Islam Iran memiliki tingkat kewaspadaan yang diperlukan dan mengawasi segala pergerakan dan mengambil tindakan-tindakan yang tegas dan tepat waktu," katanya.

Hadjizadeh mengatakan, Ahad, "Pesawat mata-mata ini memasuki wilayah udara Iran dan terpaksa memutar balik karena tanggapan segera dari jet-jet tempur Garda Revolusi."

Ia menambahkan, pesawat tak berawak AS itu "terbang di atas pulau Kharg untuk mengumpulkan informasi mengenai kegiatan ekonomi di pulau itu, dan kedatangan serta kepergian tanker-tanker minyak". Kharg, 25 kilometer di lepas pantai daratan utama Iran, merupakan terminal ekspor utama minyak Iran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Template Design By:
SkinCorner